Langsung ke konten utama

Kisah Anak Petani Ditolak Kampus di Indonesia, Tapi Diterima 13 Universitas Top Dunia

 Kisah Anak Petani Ditolak Kampus di Indonesia, Tapi Diterima 13 Universitas Top Dunia

May 15, 2023

8:54 pm

Editor: Dhannu Eid


 Khaidar Khamzah, merupakan satu dari banyak anak berprestasi di Indonesia. Kisahnya yang ditolak oleh kampus di Indonesia, tapi diterima di 13 universitas top di dunia, menjadi viral di media sosial.


Khaidar adalah anak seorang petani asal desa Jatimakmur, Brebes, Jawa Tengah. Sang Ayah merupakan petani, sedangkan Bundanya adalah ibu rumah tangga.


Sebelum lulus SMA, Khaidar sempat mengikuti program dari pemerintah untuk masuk universitas dalam negeri. Namun, ia tidak lolos dan justru diterima di 13 universitas top dunia.


“Iya mungkin qadarullah bukan rezeki saya ya untuk melanjutkan di dalam negeri, karena memang sebelumnya ketika saya kelas 11, saya telah mengikuti program persiapan dari kemendikbud untuk melakukan study approach. Jadi pada saat itu, kita tetap diberi kesempatan untuk mendaftar di dalam negeri, namun qadarullah saya enggak lolos,” kata Khaidar dalam acara FYP dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL.


Dari ke-13 universitas itu, Khaidar memutuskan untuk masuk di University of Toronto dengan program beasiswa. Anak ketujuh dari delapan bersaudara ini mengambil jurusan ekonomi di universitas top tersebut, Bunda.


“Saat ini saya telah diterima di University of Toronto untuk program beasiswa Indonesia Maju karena setelah saya compare dari universitas yang menerima saya, rangking tertinggi ada di University of Toronto untuk program ekonomi,” ungkapnya.


Khaidar memang bercita-cita menjadi ekonom. Ia ingin turut ikut serta dalam membangun perekonomian negara kelak.


“Cita-citanya saya sendiri pengin jadi ekonom di Indonesia, saya ingin berkontribusi untuk pembangunan ekonomi di Indonesia,” ujar Khaidar.


Prestasi Khaidar selama sekolah


Sebelum diterima di 13 universitas top dunia, Khaidar memang sudah menorehkan prestasi, baik di Tanah Air ataupun kancah internasional. Ia pernah memenangkan kompetisi robotic, Bunda.


Baca Juga: Terkait Atap SDN Gentong Pasuruan yang Ambruk, Polisi dan Dinas Silang Pendapat

“Kebetulan saya juga siswa yang cukup aktif di sekolah, jadi saya sering mewakili sekolah untuk mengikuti kompetisi di tingkat regional, nasional, atau internasional,” katanya.


“Untuk kompetisi yang pertama alhamdulillah saya dapat medali emas pada kejuaraan robotic tingkat nasional, pada saat itu saya buat robot mobile yang diprogram. Terus dilanjutkan ke tingkat Asia Tenggara, waktu itu di Singapura, namun karena COVID-19 dilaksanakan secara virtual, tapi alhamdulillah saya mendapatkan medali perunggu. Terus terakhir dari tingkat internasional di Korea Selatan, alhamdulillah saya dapat medali perunggu untuk kategori kreatif.”


Tips belajar dari Khaidar


Khaidar memiliki cara khusus dalam belajar agar menjadi anak berprestasi. Ia tidak mudah pindah fokus saat sedang belajar, Bunda.


Khaidar akan fokus pada satu bahasan setiap kali belajar. Ia baru akan pindah ke topik lain bila sudah menguasai topik yang sebelumnya.


“Cara belajar yang pertama, aku fokus di satu titik kalau belajar, jadi enggak semua dipelajari terlebih dulu. Tapi aku fokus di goal, kalau sudah tercapai, baru belajar yang lain,” kata Khaidar.


Tanggapan ibunda soal prestasi Khaidar


Khotimah, ibunda Khamzah, mengaku sangat bangga dengan prestasi dan pencapaian yang diraih putranya. Ia pun menitipkan pesan untuk Khaidar agar tak lupa usai diterima di universitas top dunia.


“Alhamdulillah saya bangga sekali, senang, banyak orang yang memuji dan menyanjung. Tapi sanjungan itu saya anggap sebagai duri karena kalau kita terlena dalam sanjungan dan dalam pujian orang lain, kita jadi besar kepala,” kata Khotimah.


“Saya menyarankan kepada anak saya untuk selalu rendah hati, selalu menerima apa adanya, selalu menyayangi orang lain,” sambungnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023

10  Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023 Peringkat Universitas(Webometrics) Penulis  Aditya Priyatna Darmawan  |  Editor  Rizal Setyo Nugroho Webometrics  telah merilis hasil pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia per Januari 2023. Webometrics adalah suatu sistem pemeringkat yang memberikan penilaian terhadap seluruh perguruan tinggi di dunia melalui website perguruan tinggi tersebut. Dilansir dari  Webometrics , terdapat sejumlah indikator dalam penilaian universitas terbaik tersebut, di antaranya: Impact,  dinilai dari banyaknya backlink dari situs luar. Openness,  dinilai dari jumlah file berbagai jenis (.pdf, .doc, .ps, .eps, .eps, .docx, .ppt, atau .pptx), yang dapat diakses dan terhubung dengan domain situs universitas. Excellence,  dinilai dari jumlah artikel publikasi ilmiah. Tujuan dari pemeringkatan tersebut untuk mempromosikan publikasi, keterbukaan akses, akses ilmiah dan materi akademis lainnya. 25 universitas terbaik di Indonesia Berikut 25 univers
  Kapan Ferdy Sambo Dieksekusi Mati, Pakar Hukum: Prosesnya Panjang Pasti Ulur Waktu sampai KUHP Baru Jumat, 24 Februari 2023 | 07:36 WIB Share :     Terdakwa Ferdy Sambo memasuki ruang sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Pecatan Polri jenderal bintang dua yang juga mantan Kadiv Propam itu divonis mati dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat. (Sumber: KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA) Penulis :  Johannes Mangihot  | Editor :  Gading Persada  - Eksekusi mati  Ferdy Sambo  yang merupakan salah satu terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat belum bisa dilakukan karena masih ada proses hukum yang dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Polri itu.  Saat ini Ferdy Sambo mengajukan banding atas vonis mati majelis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.  Kalaupun masih belum menerima putusan PT DKI Jakarta, pecatan Polri berpangkat jenderal bintang dua itu masih bisa melakukan kasasi, peninjauan kembali (P